HUKUM ALLAH SEBAGAI PERLINDUNGAN KITA
(Pelajaran-14)
Suatu negara harus
mempunyai hukum. Untuk
keamanan dan kesejahteraan warga
negaraNya, hukum itu mengatur
ketertiban penduduk negara tersebut. Dengan demikian didalam
negara itu orang-orang yang
hidup didalam negara itu memperoleh perlindungan hukum bila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Sebagai pemerintah
semesta alam ALLAH juga mempunyai hukum. setelah Ia menjadikan Adam dan Hawa,
hukum-hukumNya itu diajarkan kepada mereka. Untuk kesenangan dan kebahagiaan
mereka hukum itu harus diturut. Ketika
mereka melanggar hukum,
mereka jatuh kedalam dosa
sehingga bumi ini dikutuk Tuhan
dan semua orang menjadi berdosa, dan upah dosa ialah maut. Oleh sebab itu hukum ALLAH
adalah suatu perlindungan yang
teguh bagi umat manusia. Dalam kitab suci Hukum ALLAH itu diringkaskan menjadi sepuluh, yang
terdapat dalam buku Keluaran 20:3-17.
Hukum ke-1 ayat 3 :Jangan ada allah lain di hadapanKu
Hukum ke-2 ayat 4-6 :Jangan membuat dan menyembah patung
Hukum ke-3 ayat 7 :Jangan menyebut nama Tuhan dengan sia-sia
Hukum ke-4 ayat 8-11 :Ingatlah akan hari Sabat dan sucikan dia
Hukum ke-5 ayat 12 :Hormatilah ayah dan ibumu
Hukum ke-6 ayat 13 :Jangan kamu membunuh
Hukum ke-7 ayat 14 :Jangan kamu berzinah
Hukum ke-8 ayat 15 :Jangan kamu mencuri
Hukum ke-9 ayat 16 :Jangan kamu berdusta
Hukum ke-10 ayat 17 :Jangan ingin barang
sesamamu manusia punya.
Hukum ALLAH ini terbagi dalam dua bagian besar. 1-4 = menunjukan kasih kepada ALLAH. 5-10 = menunjukan kasih kepada sesamamu manusia. Ringkasan hukum-hukum
ALLAH ini adalah kasih. Siapa yang menurutnya
akan selamat dan
mendapat perlindungan! (Lihat lampiran).
PENJELASAN TAMBAHAN
(Pelajaran-14)
I Yohanes 2:3-6, "Dan inilah tandanya, bahwa kita
mengenal Allah, yaitu jikalau kita
menuruti perintah-perintahNya.
Barang siapa berkata: Aku
mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti
perintahNya, ia adalah seorang pendusta
dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi, barang
siapa menuruti firmanNya,
di dalam orang itu sungguh sudah sempurna Kasih Allah; dengan itulah
kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama
seperti Kristus telah hidup."
Dalam pelajaran ini cukup jelas yaitu:
Bila mengasihi Allah berarti kita harus menuruti hukum 1-4.
Bila mengasihi sesama manusia berarti
kita harus menuruti hukum 5-10. Itulah
yang dimaksud Yesus rangkuman dari HUKUM KASIH. Baca (Yakobus 2:8-11).
Banyak umat Kristen modern sekarang ini yang tidak menuruti
hukum ke 4. Sekarang Protestan menekankan bahwa hari Minggu kebangkitan
Kristus dijadikan hari Sabat orang Kristen. Tetapi
tidak ada bukti dalam Alkitab. Penghormatan kepada hari itu tidak
pernah diberikan oleh Kristus atau rasul-rasulNya.
Rasul Paulus menulis
kepada orang-orang Roma,
Galatia, Korintus, Epesus dan
Kolose, menjelaskan bahwa
hukum-hukum upacara tidak lagi dijalankan oleh orang-orang Kristen. Upacara-upacara ini hanya menunjuk kedatangan Juruselamat yang masih di depan,
kepada Domba Allah yang
tersembelih sejak dunia
ini diciptakan. Dia berkata : "Karena itu janganlah
kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman
atau mengenai hari raya, bulan baru atau hari Sabat”. Kolose 2:16. Inilah ayat
utama yang digunakan untuk menyatakan bahwa Sabat ini telah di hapus (dipakukan
di salib); tetapi hanya pemikir yang dangkal dan pembaca sepintas lalu yang
mengambil kesimpulan demikian.
Dari gerbang taman Eden manusia telah diajar oleh Allah
sendiri. Ketika dosa diperbuat, ketika manusia melanggar Sepuluh Perintah, dan
ia harus mengambil domba yang tak bersalah, mengaku dosa kepada Allah di atas
kepala domba, dan dengan tangan sendiri menyembelih domba dalam satu upacara
korban khusus. Domba dan darah itu melambangkan darah Tuhan
Yesus Kristus yang
akan datang. Rasul Paulus
berkata bahwa upacara itu
bertentangan pendapat
manusia bahwa Dia, Kristus, mencabutnya
keluar, dan memakukannya pada
salib.
Alkitab sangat menjelaskan
bahwa hari-hari Sabat
yang menjadi bayangan dari perkara-perkara yang akan datang ditujukan pada 6 Sabat tahunan yang tertulis pada Bilangan 28 dan 29
dan dalam Imamat 23. Pada 6 "hari raya tahunan"
(Bil 29:39 - (1) Paskah; (2) Hari Raya Roti tak Beragi; (3) Hari Raya
Hulu hasil dan Pentakosta;
(4) Hari Raya
peniupan Serunai; (5)
Hari Pendamaian; (6) Hari Raya Kemah) terdapat satu Sabat
tahunan. Namun pada pesta-pesta
(Hari Raya) Kemah terdapat dua
Sabat tahunan. Hari pertama dan
yang terakhir dari pesta itu disebut sebagai Pertemuan Kudus (Holy
Convocation), Sabat-sabat tahunan.
Persembahan-persembahan sajian, curahan dan hari-hari Sabat tahunan berakhir pada waktu Kristus wafat di kayu salib. Inilah hukum-hukum yang berada dalam ordonasi-ordonasi yang dipakukan pada Salib.
Jadi jelas berbeda dengan "Sabat hari
perhentian (hukum ke 4, baca Ibrani 4:1-7)". Apakah yang dipakukan
di salib? Perhatikanlah hukum-hukum moral dan upacara yang bertentangan di bawah ini.
DUA HUKUM YANG BERTENTANGAN
HUKUM MORAL HUKUM UPACARA
Ditulis oleh Allah Ditulis oleh Musa
Keluaran 24:12 2 Tawarikh 35:12
Diatas loh, oleh jari Allah Dalam satu buku
Keluaran 31:18 2 Tawarikh 35:12
Ditempatkan dalam Ditempatkan disisi
PETI PERJANJIAN PETI PERJANJIAN
Keluaran 40:20 Ulangan 31:24-26
Sempurna - Mazmur 19:8 Tidak Sempurna Ibrani 7:19
Tidak diakhiri Kristus Diakhiri Kristus
Matius 5:17 Epesus 2:15
Hukum yang Rajani Hukum dalam upacara
Yakobus 2:8 Epesus 2:15
Jika pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa 10 perintah telah dipakukan di kayu salib ingatlah bagan ini.
Didalam I Korintus 12:28; kita mendapat keterangan
bahwa Allah telah menetapkan, menempatkan atau
menentukan karunia-karunia rohani tertentu dalam gereja. Dengan tidak
adanya suatu bukti Kitab
Suci bahwa Ia telah
menghilangkan atau menghapus karunia-karunia tersebut,
maka kita harus menyimpulkan bahwa karunia-karunia itu masih tetap ada. Karunia-karunia itu
akan berhenti apabila yang Sempurna itu telah tiba.--(TTP,249,250).
Setan sedang bekerja melalui agen-agen dalam banyak cara. Ia
dapat bekerja melalui
pendeta-pendeta yang telah
menolak kebenaran, sementara mereka berkhotbah atau berdoa ada yang akan jatuh
tersungkur dan tak berdaya bukan
oleh kuasa Roh Kudus, tetapi oleh kuasa Setan yang dihembuskan pada agen-agen
ini.--(TTP,104).
Banyak tanda-tanda ajaib dan mujizat serta pembaruan-pembaruan palsu
akan bertambah-tambah dan
tersebar luas, Pembaruan itu
bukanlah pembaruan dari
yang salah kepada kebenaran!--(TTP,106).
Setan sedang bekerja
dengan cara-cara ini
untuk menyelewengkan,
menipu dan menyeret
Umat Allah, pada
saat sekarang dalam masa
pemeteraian
ini.--(TTP,105).
Allah akan bekerja dengan kuasa bagi UmatNya; dan
setan akan diizinkan juga untuk
bekerja.--(TTP,106).
Kita diberi amaran lebih dahulu bahwa akan muncul nabi palsu
pada akhir zaman, dan Alkitab memberikan
suatu penguji untuk menguji pengajaran-pengajarannya agar
kita dapat membedakan mana yang benar dan mana yang palsu. Penguji yang
besar ialah hukum Allah.--
Sekalipun
manusia meremehkan sepuluh hukum
Allah, Allah tiada akan
menghukum pelanggar hukum tersebut sebelum
memberikan amaran lebih dahulu!
Apabila Tuhan datang, orang suci
sudah menjadi suci. Selama pintu
kasihan terbuka sekaranglah hal-hal ini harus dicapai di dalam diri kita.
Kebiasaan hidup kita
akan menentukan apakah
kita akan menerima meterai
Allah yang hidup itu atau akan dibunuh
oleh senjata kebinasaan. Meterai
Allah itu tidak akan pernah dibubuh
pada dahi seorang pria yang najis maupun pada wanita yang najis.
Tidak seorangpun di
antara kita yang akan menerima meterai
Allah selagi ada satu cacat atau noda pada tabiat kita!--Dipetik dari tulisan E.G. White; Nasihat Bagi Sidang,
Jilid 4, hal 1, 85, 86, 87, Indonesia Publishing House.
Satu-satunya standart yang dapat digunakan untuk menentukan apakah buah-buahnya baik atau
jahat, ialah HUKUM ALLAH Di akhir zaman ini banyak yang melakukan tanda ajaib
melalui doa penyembuhan dan tanda ajaib
lainnya walaupun mereka berseru
dalam nama Yesus, tetapi Yesus katakan
bukan setiap orang yang berseru padaKu Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di
sorga, Mat 7:21. Dalam
ayat ini Yesus telah memberikan
jawabannya dengan jelas, yaitu dia yang menuruti kehendak Bapa
adalah orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman
kepada Yesus. Lihat (Why 14:12,
I Yoh 4:2-3). Mereka tentu menuruti
seluruh Hukum Allah tanpa
mengabaikan satu bagian,
baca (Yak 2:10). Mudah sekali bagi
kita mengenal Kuasa Allah bila kita mau mengerti!
Hal yang harus diingat adalah bahwa “kita menurut Hukum Allah bukan
supaya kita diselamatkan, menurut Hukum bukanlah akar dari keselamatan, tetapi kita
menurut Hukum Allah karena kita telah diselamatkan, menurut Hukum adalah buah
dari keselamatan dan bukti bahwa kita telah menerima keselamatan yang Kristus
telah berikan!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.