Rabu, 27 Juni 2012

PELAJARAN - 14 HUKUM ALLAH SEBAGAI PERLINDUNGAN KITA

HUKUM ALLAH SEBAGAI PERLINDUNGAN KITA

(Pelajaran-14)
 
Suatu  negara  harus  mempunyai  hukum. Untuk keamanan   dan kesejahteraan  warga  negaraNya, hukum  itu  mengatur  ketertiban penduduk  negara  tersebut. Dengan demikian  didalam  negara  itu orang-orang yang hidup didalam negara itu memperoleh perlindungan hukum bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
    
Sebagai  pemerintah semesta alam ALLAH juga mempunyai hukum. setelah Ia menjadikan Adam dan Hawa, hukum-hukumNya itu diajarkan kepada mereka. Untuk kesenangan dan kebahagiaan mereka hukum  itu harus  diturut.  Ketika  mereka  melanggar  hukum,  mereka  jatuh kedalam  dosa  sehingga bumi ini dikutuk Tuhan  dan  semua  orang menjadi  berdosa, dan upah dosa ialah maut. Oleh sebab itu  hukum ALLAH  adalah  suatu perlindungan yang teguh bagi  umat  manusia. Dalam  kitab suci Hukum ALLAH itu diringkaskan  menjadi  sepuluh, yang terdapat dalam buku Keluaran 20:3-17.
  Hukum ke-1 ayat 3       :Jangan ada allah lain di hadapanKu
  Hukum ke-2 ayat 4-6    :Jangan membuat dan menyembah patung
  Hukum ke-3 ayat 7       :Jangan menyebut nama Tuhan dengan sia-sia
  Hukum ke-4 ayat 8-11  :Ingatlah akan hari Sabat dan sucikan dia
  Hukum ke-5 ayat 12     :Hormatilah ayah dan ibumu
  Hukum ke-6 ayat 13     :Jangan kamu membunuh
  Hukum ke-7 ayat 14     :Jangan kamu berzinah
  Hukum ke-8 ayat 15     :Jangan kamu mencuri
  Hukum ke-9 ayat 16     :Jangan kamu berdusta
  Hukum ke-10 ayat 17   :Jangan  ingin  barang  sesamamu   manusia    punya.

Hukum ALLAH ini terbagi dalam dua bagian besar. 1-4 =  menunjukan kasih  kepada  ALLAH.  5-10 = menunjukan  kasih  kepada  sesamamu manusia. Ringkasan hukum-hukum ALLAH ini adalah kasih. Siapa yang menurutnya   akan  selamat  dan  mendapat  perlindungan!   (Lihat lampiran).

PENJELASAN TAMBAHAN
(Pelajaran-14)

I Yohanes 2:3-6, "Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu  jikalau kita menuruti perintah-perintahNya.  Barang  siapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak  menuruti perintahNya, ia  adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada  kebenaran. Tetapi,  barang  siapa  menuruti firmanNya, di  dalam  orang  itu sungguh  sudah sempurna Kasih Allah; dengan itulah kita  ketahui, bahwa  kita ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."

Dalam pelajaran ini cukup jelas yaitu:
Bila mengasihi Allah berarti kita harus menuruti hukum 1-4. Bila  mengasihi sesama manusia berarti kita harus menuruti  hukum 5-10. Itulah yang dimaksud Yesus rangkuman dari HUKUM KASIH. Baca (Yakobus 2:8-11).
Banyak umat Kristen modern sekarang ini yang tidak menuruti hukum ke 4. Sekarang Protestan menekankan bahwa hari Minggu kebangkitan Kristus  dijadikan  hari Sabat orang Kristen.  Tetapi  tidak  ada bukti  dalam Alkitab. Penghormatan kepada hari itu  tidak  pernah diberikan oleh Kristus atau rasul-rasulNya.

Rasul  Paulus  menulis  kepada  orang-orang  Roma,  Galatia, Korintus,  Epesus  dan  Kolose,  menjelaskan  bahwa   hukum-hukum upacara tidak lagi dijalankan oleh orang-orang Kristen.  Upacara-upacara  ini hanya menunjuk kedatangan Juruselamat yang masih  di depan,  kepada  Domba  Allah yang  tersembelih  sejak  dunia  ini diciptakan.  Dia  berkata : "Karena itu  janganlah  kamu  biarkan orang  menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru atau hari Sabat”. Kolose 2:16. Inilah ayat utama yang digunakan untuk menyatakan bahwa Sabat ini telah di hapus (dipakukan di salib); tetapi hanya pemikir yang dangkal dan pembaca sepintas lalu yang mengambil kesimpulan demikian.
    
Dari gerbang taman Eden manusia telah diajar oleh Allah sendiri. Ketika dosa diperbuat, ketika manusia melanggar Sepuluh Perintah, dan ia harus mengambil domba yang tak bersalah, mengaku dosa kepada Allah di atas kepala domba, dan dengan tangan sendiri menyembelih  domba  dalam satu upacara korban  khusus.  Domba dan darah  itu  melambangkan  darah Tuhan  Yesus  Kristus  yang  akan datang.  Rasul  Paulus  berkata bahwa  upacara  itu  bertentangan pendapat  manusia  bahwa Dia, Kristus,  mencabutnya  keluar,  dan memakukannya pada salib.
     
Alkitab  sangat  menjelaskan  bahwa  hari-hari  Sabat   yang menjadi bayangan dari perkara-perkara yang akan datang  ditujukan pada  6 Sabat tahunan yang tertulis pada Bilangan 28 dan  29  dan dalam  Imamat  23. Pada 6 "hari raya tahunan" (Bil  29:39  -  (1) Paskah;  (2) Hari Raya Roti tak Beragi; (3) Hari Raya Hulu  hasil dan  Pentakosta;  (4)  Hari  Raya  peniupan  Serunai;  (5)   Hari Pendamaian;  (6)  Hari Raya Kemah) terdapat satu  Sabat  tahunan. Namun  pada  pesta-pesta  (Hari Raya) Kemah  terdapat  dua  Sabat tahunan.  Hari pertama dan yang terakhir dari pesta  itu  disebut sebagai Pertemuan Kudus (Holy Convocation), Sabat-sabat tahunan.
    
Persembahan-persembahan sajian, curahan dan hari-hari  Sabat tahunan  berakhir pada waktu Kristus wafat di kayu salibInilah hukum-hukum  yang berada dalam ordonasi-ordonasi  yang  dipakukan pada  Salib.  Jadi jelas berbeda dengan  "Sabat  hari  perhentian (hukum ke 4, baca Ibrani 4:1-7)". Apakah yang dipakukan di salib? Perhatikanlah hukum-hukum moral dan upacara yang bertentangan  di bawah ini.
    
Hal yang perlu diingat dan disadari oleh kita semua sebagai pelajar-pelajar/penyelidik Alkitab adalah bahwa hukum ke-4 tentang Pengudusan akan hari sabat atau Hukum Moral tersebut Allah berikan sebelum Manusia jatuh kedalam dosa dan sebelum ada seorangpun yang menamakan dirinya bangsa Yahudi (baca Kejadian 2:1-3), sedangkan paskah dan hari raya sabat tahunan/hukum upacara Alah berikan setelah manusia jatuh kedalam dosa, karena banyak orang Kristen yang setia berpendapat bahwa hari sabat adalah untuk Orang Yahudi banyak orang yang keliru dalam hal ini. Karena begitulah dalih dan cara setan untuk menghalangi umat Kristen yang setia yang ingin mengenal/mengetahui  kebenaran Alkitab (Yoh 17:17), setan menghalangi bahkan dengan cara mengutip ayat Alkitab tetapi diartikan salah, dan adalah sangat berbahaya untuk orang Kristen yang baik bila menerima dengan begitu saja (baca II Pet 3:16) tanpa menyelidiki dan berserah dengan sepenuhnya akan bimbingan dari Roh Kudus . 

DUA HUKUM YANG BERTENTANGAN


HUKUM MORAL               HUKUM UPACARA

Ditulis oleh Allah                  Ditulis oleh Musa
Keluaran 24:12                    2 Tawarikh 35:12

Diatas loh, oleh jari Allah    Dalam satu buku
Keluaran 31:18                    2 Tawarikh 35:12

Ditempatkan dalam             Ditempatkan disisi 
PETI PERJANJIAN            PETI PERJANJIAN
Keluaran 40:20                     Ulangan 31:24-26

Sempurna - Mazmur 19:8  Tidak Sempurna Ibrani 7:19

Tidak diakhiri Kristus         Diakhiri Kristus
Matius 5:17                         Epesus 2:15

Hukum yang Rajani         Hukum dalam upacara
Yakobus 2:8                     Epesus 2:15

Jika pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa 10 perintah telah dipakukan di kayu salib ingatlah  bagan ini.

Didalam  I  Korintus 12:28; kita mendapat  keterangan  bahwa Allah  telah  menetapkan, menempatkan  atau  menentukan  karunia-karunia  rohani tertentu dalam gereja. Dengan tidak adanya  suatu bukti  Kitab  Suci bahwa Ia telah  menghilangkan  atau  menghapus karunia-karunia  tersebut,  maka kita  harus  menyimpulkan  bahwa karunia-karunia  itu  masih tetap ada. Karunia-karunia  itu  akan berhenti apabila yang Sempurna itu telah tiba.--(TTP,249,250).
    
Setan sedang bekerja melalui agen-agen dalam banyak cara. Ia dapat   bekerja  melalui  pendeta-pendeta  yang   telah   menolak kebenaran, sementara mereka berkhotbah atau berdoa ada yang  akan jatuh  tersungkur  dan tak berdaya bukan oleh  kuasa  Roh  Kudus, tetapi  oleh kuasa Setan yang dihembuskan pada  agen-agen  ini.--(TTP,104). 
Banyak tanda-tanda ajaib dan mujizat serta  pembaruan-pembaruan   palsu  akan  bertambah-tambah  dan   tersebar   luas, Pembaruan   itu  bukanlah  pembaruan  dari  yang   salah   kepada kebenaran!--(TTP,106).                
    
Setan   sedang   bekerja   dengan   cara-cara   ini    untuk menyelewengkan,  menipu  dan  menyeret  Umat  Allah,  pada   saat sekarang  dalam  masa  pemeteraian  ini.--(TTP,105).    
Allah  akan bekerja dengan kuasa bagi UmatNya; dan setan akan diizinkan  juga untuk bekerja.--(TTP,106).
    
Kita diberi amaran lebih dahulu bahwa akan muncul nabi palsu pada  akhir  zaman, dan Alkitab memberikan  suatu  penguji  untuk menguji pengajaran-pengajarannya agar kita dapat membedakan  mana yang  benar dan mana yang palsu. Penguji yang besar  ialah  hukum Allah.--
    
Sekalipun  manusia  meremehkan sepuluh  hukum  Allah,  Allah tiada akan menghukum pelanggar hukum tersebut sebelum  memberikan amaran  lebih  dahulu!  Apabila Tuhan datang,  orang  suci  sudah menjadi  suci. Selama pintu kasihan terbuka  sekaranglah  hal-hal ini harus dicapai di dalam diri kita.
    
Kebiasaan  hidup  kita  akan  menentukan  apakah  kita  akan menerima  meterai  Allah yang hidup itu atau  akan  dibunuh  oleh senjata  kebinasaan. Meterai Allah itu tidak akan pernah  dibubuh pada dahi seorang pria yang najis maupun pada wanita yang najis.
    
Tidak  seorangpun di antara kita yang akan menerima  meterai Allah selagi ada satu cacat atau noda pada tabiat  kita!--Dipetik dari tulisan E.G. White; Nasihat Bagi Sidang, Jilid 4, hal 1, 85, 86, 87, Indonesia Publishing House.
    
Satu-satunya standart yang dapat digunakan untuk  menentukan apakah buah-buahnya baik atau jahat, ialah HUKUM ALLAH Di akhir zaman ini banyak yang melakukan tanda ajaib melalui doa  penyembuhan dan tanda ajaib lainnya walaupun mereka  berseru dalam  nama Yesus, tetapi Yesus katakan bukan setiap  orang  yang berseru padaKu Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam kerajaan  sorga, melainkan  dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga,  Mat 7:21.  Dalam  ayat ini Yesus telah memberikan  jawabannya  dengan jelas,  yaitu dia yang menuruti kehendak Bapa adalah  orang-orang  kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.  Lihat (Why  14:12,  I Yoh 4:2-3). Mereka tentu menuruti  seluruh  Hukum Allah  tanpa  mengabaikan  satu bagian, baca  (Yak  2:10).  Mudah sekali bagi kita mengenal Kuasa Allah bila kita mau mengerti!
    
Hal yang harus diingat adalah bahwa kita menurut Hukum Allah bukan supaya kita diselamatkan, menurut Hukum bukanlah akar dari keselamatan, tetapi kita menurut Hukum Allah karena kita telah diselamatkan, menurut Hukum adalah buah dari keselamatan dan bukti bahwa kita telah menerima keselamatan yang Kristus telah berikan!”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.