Rabu, 27 Juni 2012

PELAJARAN - 12 BUMI YANG BARU

BUMI YANG BARU
 (Pelajaran-12)


 Bumi  yang  baru adalah dunia yang baru.  Kita  mengetahui  dalam pelajaran  kedatangan Yesus yang kedua kali, bahwa  disamping  Ia datang  untuk  menyelamatkan orang-orang percaya,  maka  Ia  akan datang   membinasakan  dunia  atau  bumi  ini  karena  dosa   dan kejahatannya.  Setelah  itu  umatNya akan  dibawa  ke  surga  dan memerintah disana dengan Dia seribu tahun lamanya. Setelah  genap seribu  tahun, maka Yesus akan datang atau turun ke  dunia  untuk ketiga  kalinya.  Itu  pada  akhir  masa  seribu  tahun,  seperti pelajaran  nomor  10.  Pada  kedatanganNya  yang  kedua  kali  Ia disertai    oleh   malaikat-malaikat   (MATIUS    25:31). Pada kedatanganNya  yang  ketiga kali, Ia  disertai  oleh  orang-orang kudusNya Yudas 14.



Mengenai bumi yang baru ini dapat kita baca seluruhnya dalam kitab Wahyu pasal 21. Yesus akan turun dengan kota Yerusalem yang baru. peristiwanya adalah sebagai berikut:



Selesai masa 1000 tahun itu, Yesus dan orang-orang suci yang diselamatkan akan turun ke dunia ini dengan kota Yerusalem  baru, ketika  mendekati bumi ini, setan dilepaskan.  Orang-orang  jahat dibangkitkan  lalu  mereka dengan pimpinan setan  bersatu  hendak menyerang  kota  yang suci itu. Tetapi sementara  mereka  bersiap untuk  menyerang  kota suci itu yang masih  berada  diudara  atau lapisan   langit   pertama,  maka  turunlah   api   dari   langit menghanguskan dan membinasakan mereka semuanya terutama Iblis itu tewas sampai selama-lamanya. Dengan api itu bumi ini dibersihkan, dan menjadi bumi yang baru. Wahyu 21:5,"Lihatlah, Aku  menjadikan segala  sesuatu baru." Menurut nubuatan Yerusalem baru  itu  akan turun  di  atas bukit Zaitun yang akan terbelah dua  dan  menjadi suatu  lembah  yang amat luas. Sesudah dunia ini  dijadikan  baru maka  taman Firdaus atau Eden akan dikembalikan. Ayat-ayat  Kitab Suci  tentang Bumi atau Dunia Baru, selain Wahyu 21, adalah :  II Petrus 3:10-13; Yesaya 65:17-19; 60:18-20. Nubuatan tentang bukit Zaitun yang akan terbelah terdapat dalam Zakharia 14:4. Yerusalem baru  ibu kota dunia baru dan semesta alam akan turun disini.  Di dunia  baru  semua  akan berbahagia hidup  kekal  sampai  selama-lamanya.



KASIH ALLAH DINYATAKAN DALAM API NERAKA


Api  neraka  adalah api yang sebenarnya dan  sebagian  besar manusia akan mengakhiri hidupnya di sana "Matius 7:13,14.

      
Tidak  ada  seorangpun  yang sedang di bakar  di  dalam  api neraka  sekarang ini. Yesus menjelaskan itu ketika Ia mengatakan, "Maka  seperti  lalang  itu dikumpulkan dan  dibakar  dalam  api. Demikian  juga pada akhir zaman." Matius 13:40.  Petrus  katakan, "Tuhan tahu  menyelamatkan orang-orang saleh dari  pencobaan  dan tahu  menyimpan  orang-orang  jahat  untuk  di  siksa  pada  hari penghakiman."  II PETRUS 2:9. Orang jahat akan di "simpan  sampai hari  penghukuman  untuk menerima pahala  kita.  Ini  menjelaskan bahwa tidak seorangpun yang dibakar melalui api neraka sekarang.

      
Baca "Hukuman yang Terakhir" dalam WAHYU 20:11-15. Diayat 14 "Lalu  maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah  kedalam  lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api." Baca Maleaki 4:1-3; Mazmur 37:20; II Tes 1:9. (Bandingkan Wahyu 20:10 dengan Yudas 1:7, apakah api kekal yang membakar kota sodom masih ada sampai sekarang?).

      
Setelah  kita  mempelajari pelajaran-12 ini  jelaslah  bahwa tidak ada penyiksaan kekal terhadap setan dan pengikutnya  (Lihat Penjelasan Pelajaran-12).

Satu  teori  yang  mengajarkan  tentang  penyiksaan  kekal seperti  yang dikemukakan oleh seorang pendeta  dan  berkumandang dimimbar-mimbar  dan telah diterima sebagian besar  umat  Kristen sebagai berikut:
     "Mereka semua akan disiksa siang malam sampai selama-lamanya. Hal ini menunjukkan, bahwa neraka atau lautan api bukanlah  suatu tempat dimana mereka yang melawan Allah akan dihancurkan sehingga lenyap tetapi mereka justru tetap ada dalam keadaan mereka, namun tersiksa  -  siksa  yang kekal!" Dipetik dari  buku  Kitab  Wahyu Rahasia Akhir Zaman, Jilid III, alinea terakhir, Halaman 65,  66, cetakan  kedua  1985,  Pdt. Ir  Timotius  Subekti,  Andi  Offset, Yogyakarta.



PENJELASAN

KEBOHONGAN BESAR


    
Satu-satunya  makhluk  yang menjanjikan  Adam  hidup   dalam pelanggaran  adalah si penipu besar itu. Dan pernyataan ular  itu kepada Hawa di taman Eden -- "Sekali-kali kamu tidak akan mati" --  merupakan  khotbah pertama yang  pernah  dikhotbahkan  tentang kebakaan  jiwa.  Namun pernyataan yang  dialaskan  atas  wewenang setan  ini  membahana dari mimbar-mimbar  Kekristenan  dan  telah diterima umat manusia pada umumnya sebagaimana yang diterima oleh nenek  moyang  kita  yang pertama.  Hukuman  ilahi,  "Orang  yang berbuat dosa, itu yang harus mati" (Yeh 18:20), diartikan menjadi Orang yang berbuat dosa,  tidak akan mati tetapi hidup selamanya.

      
Kita tak dapat berbuat apa-apa kecuali merasa heran atas pengaruh asing  ini  yang membawa umat manusia begitu mudah  percaya  akan perkataan setan dan begitu mudah menyangkal perkataan Allah.

Seandainya  manusia  setelah  kejatuhannya  diizinkan  untuk memakan  buah pohon kehidupan, dia akan hidup selama-lamanya  dan dengan demikian dosa akan menjadi kekal. Tetapi kerub dan sebilah pedang   bernyala-nyala  menjaga  "jalan  ke   pohon   kehidupan" (Kejadian   3:24),  dan  tidak  seorangpun  dari  keluarga   Adam diizinkan melewati penghalang dan mengambil bagian dari buah-buah yang memberi hidup itu. Itulah sebabnya tidak ada seorang berdosa yang kekal.
      
Tetapi  setelah  manusia berdosa, setan  menyuruh  malaikat-malaikatnya  untuk  mengadakan  upaya  khusus  untuk  mengajarkan kepercayaan  itu  tentang kebakaan alamiah manusia;  dan  setelah membujuk  manusia  menerima ajaran yang salah ini,  mereka  harus menuntun  manusia  untuk menyimpulkan bahwa  orang  berdosa  akan hidup dalam penderitaan yang kekal.

      
Betapa  berlawanan  dengan kasih dan rahmat,  bahkan  dengan rasa  keadilan  kita, ajaran bahwa orang-orang jahat  yang  telah mati  disiksa dengan api dan belerang dalam neraka yang  bernyala untuk  selama-lamanya;  bahwa oleh karena dosa-dosa  mereka  dari kehidupan yang singkat di dunia ini mereka harus menderita selama Allah  hidup. Namun doktrin ini telah diajarkan secara  luas  dan masih  tetap  merupakan  bagian dari  banyak  ajaran-ajaran  umat Kristen. Seorang doktor jurusan agama berkata: "Pemandangan  atas siksaan-siksaan  api  neraka akan  meninggikan  kebahagiaan  dari orang-orang  suci  untuk selama-lamanya. Apabila  mereka  melihat orang-orang  lain  yang mempunyai sifat yang sama  dan  lahir  di dalam  keadaan  yang  sama,  diceburkan  ke  dalam  siksaan  yang sedemikian,  dan mereka begitu diagungkan, hal itu  akan  membuat mereka  sadar betapa bahagia mereka itu." Yang  lain  menggunakan kata-kata  ini:  "Sementara dekrit pehukuman  dilaksanakan  untuk selama-lamanya ke atas orang-orang yang terkena murka, maka  asap siksa mereka akan selama-lamanya mengepul di hadapan  orang-orang yang menerima rahmat, yang gantinya mengambil bagian dari  mereka yang malang itu, akan berkata, Amin, Haleluyah! Puji  Tuhan!"

1 komentar:

  1. salam damai saudara/ri , pertama saya minta dimaafkan dahulu karena mau menanyakan sesuatu yang mungkin tidak terkait dalam pelajaran di atas ini. Sebenarnya saya ingin menanyakan tentang penulisan Kitab-kitab permulaan oleh Nabi Musa ,berapa tahunkah setelah penciptaan langit dan bumi baru kitab permulaan dalam Alkitab ditulis (oleh Musa)?

    BalasHapus

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.