METERAI YANG KELIMA
DAN KEENAM
DALAM WAHYU
(Pelajaran-17)
Meterai kelima
: Wahyu 6:9 --
Di bawah mezbah
jiwa-jiwa mereka yang telah
dibunuh oleh karena Firman ALLAH dan oleh
karena kesaksian yang mereka
miliki.
Pada akhir abad
pertengahan, penganiayaan kepada gereja
semakin menjadi-jadi.
Itulah sebabnya meterai-meterai yang kelima
membicarakan tentang orang-orang
yang mati sahid.
Menurut penglihatan Yohanes bahwa jiwa-jiwa mereka berada dibawah
mezbah.
Mezbah mengingatkan tentang mezbah tembaga bangsa Ibrani yang
ada dikaabah. dan orang-orang yang mati sahid melambangkan korban yang dipersembahkan kepada ALLAH.
Sebagai mana darah korban disiramkan didasar mezbah,
begitulah jiwa orang-orang yang menyerahkan
diri mereka sendiri untuk mati sahid ditunjukan seperti dibawah mezbah.
Jiwa-jiwa
--Tampaknya pelambangan meterai
kelima adalah untuk memberikan dorongan atau semangat dan keberanian bagi
mereka yang menghadapi kematian karena penganiayaan sehingga
mereka mati sahid, dengan
jaminan bahwa meskipun kelihatannya
pihak musuh akan meraih
kemenangan tetapi kemenangan umat ALLAH pada akhirnya akan tiba.
Dorongan semangat keberanian ini sangat
perlu bagi mereka yang hidup pada waktu penganiayaan yang mengerikan
pada akhir Abad Pertengahan, tetapi yang terutama pada waktu reformasi
dan sesudahnya berlangsung pada tahun 1517-1755. Bagi mereka yang telah
teraniaya kelihatannya bahwa pada masa kepicikan ini tidak pernah akan berakhir. Namun pekabaran meterai yang kelima
ini merupakan kepastian atau
jaminan bahwa pekerjaan ALLAH
akan menang dengan mutlak. Ini
menunjuk kepada penganiayaan yang akan datang. Maksud nubuatan tentang
keempat ekor kuda
dan pengendaranya ada kaitannya
dengan peperangan. Yang kelima ini bukan lagi dengan peperangan tetapi
tentang orang-orang yang mati sahid.
Dengan demikian umat ALLAH menderita sambil berseru
:"Berapa lama lagi hal ini berlaku ya penguasa yang kudus dan benar"
? Mereka berseru meminta
kelepasan. Dan memang
akhirnya penganiayaan itu berhenti
juga. Orang-orang yang mati
sahid adalah hamba-hamba ALLAH yang setia dan benar.
Mereka kudus dan benar. Mereka memohon
ALLAH yang membalas, bukan mereka.
Jubah putih -- menunjukan pakaian kebenaran dan pada pemandangan ALLAH mereka adalah para
pemenang. Mereka disuruh
menunggu sedikit waktu lagi sehingga genaplah jumlah mereka.
Ini cuma ALLAH yang tahu.
Meterai yang keenam : Wahyu
6:12 -- Gempa bumi yang
dasyat, matahari
menjadi hitam, bulan mejadi
merah seperti darah, bintang-bintang berjatuhan.
Ini menunjukan masa tanda-tanda kedatangan Yesus yang
kedua kali dan peristiwa
pada waktu kedatangan Yesus
yang kedua kali. Mengenai tanda-tanda diatas : Matahari digelapkan sudah terjadi pada tanggal 19 mei 1780; Gempa bumi terhebat
yang tercatat terjadi pada
tanggal 1 november 1755 hari sabtu;
Bulan mejadi darah pada malam
matahari di gelapkan. Bintang -bintang jatuh
13 november 1833.(Lihat Pelajaran-9).
Langit
tergulung seperti kertas (kitab) pada zaman Yohanes kitab masih terdiri dari gulungan-gulungan. Gunung
dan pulau-pulau berpindah, ini
bukan lagi lambang
tetapi secara langsung menunjukan peristiwa bilamana Anak Manusia (Anak ALLAH),
Yesus Kristus muncul dilangit, pada waktu kedatanganNya kedua
kali. Raja- raja dibumi, orang-orang kaya, pembesar-pembesar, perwira-perwira (orang-orang berpangkat)
serta rakyat bersembunyi di gua-gua
dan cela-cela batu karena tidak tahan kemuliaan kedatangan Yesus, meminta
supaya gunung dan batu menimpa mereka.
Mereka tidak tahan melihat murka Anak domba, karena sudah
tiba hari pembalasanNya.
Maksudnya membalas kepada orang-orang jahat !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.